Peluang Investasi Buah Melon Cilegon – Provinsi Banten

Kemarin, 27 Agustus 2009, kebetulan Bang cepi memang ditunjuk oleh BKPMD ( Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah – prov Banten) sebagai tim teknis guna penyusunan profile peluang Investasi Buah Melon Cilegon yang mulai terkenal di Indonesia ini.. dan  kebetulan pula pada saat workshop mewakili Kadistanak untuk menjadi narasumber kegiatan tersebut. (Beliau berhalangan hadir karena mengikuti Rapat Anggaran 2010 dengan DPRD Banten).
dalam paparan tersebut mau tidak mau bang cepi berusaha untuk dapat menjelaskan bagaimana peluang investasi Buah Melon yang dapat di-approve oleh masyarakat investor..
penjelasan yang bang cepi sampaikan intinya sebagai berikut :
Melon (Cucumis melo) merupakan tanaman dari daerah Mediterania di perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika yang dapat beradaptasi di Indonesia dan dapat tumbuh subur sehingga banyak petani melon yang membudidayakannya untuk mendapatkan buah melon yang baik.  Melon memiliki nilai ekonomi dan prospek yang cukup besar dalam pemasarannya namun memerlukan penanganan intensif dalam budidayanya.  Komoditas ini diminati oleh masyarakat banyak dan mempunyai harga yang relatif tinggi baik untuk pasar domestik maupun ekspor.  Daya tarik untuk budidaya melon adalah berumur pendek; kurang lebih dalam jangka 3 bulan sudah dapat menghasilkan, harga buahnya relatif stabil dan bernilai ekonomi tinggi. Masyarakat Banten semakin banyak yang menyukai buah melon yang mempunyai rasa enak, manis, harum dan menyegarkan.
Melon cilegon memang sudah terkenal baik  pada market domestik mapun internasional, beberpa varietas yang menjadi primadona antara lain apollo, golden honey, Kinanti.  Sebagai Sentra produksi di Provinsi Banten yaitu Kota Cilegon, (Kec.Citangkil, Pulomerak dan Jombang) dan kabupaten Serang (Kec.Ciruas).
PELUANG EKSPORT
Nilai ekspor buah-buahan Indonesia ke sejumlah negara di Asia, khususnya ASEAN dan Timur Tengah dalam setahunnya mencapai 240 juta dolar AS, komoditas buah-buahan unggulan yang punya pasar di luar negeri di antaranya manggis, mangga, melon dan semangka yang saat ini tinggi permintaan dari sejumlah negara, di antaranya melon dan semangka ke Malaysia, Singapura dan Hongkong. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah tropis yang memiliki keanekaragaman dan keunggulan cita rasa yang cukup baik bila dibandingkan dengan buah-buahan dari negara-negara penghasil buah tropis lainnya.
Produksi buah tropika nusantara terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 2007 produksi buah Indonesia sebesar 17.116.622 ton atau naik sekitar 4,18 % bila dibandingkan dengan produksi tahun 2008 sebesar 17.831.252 ton, Volume ekspor total untuk mangga, manggis dan jambu biji dipasar dunia mencapai 1.178.810 ton dalam tahun 2005. Indonesia berkontribusi sebesar 1.760 ton atau 0,15 persen dari ekspor total dunia. Impor total dunia untuk ketiga komoditas tersebut mencapai 857.530 ton dan untuk Indonesia hanya sebesar 540 ton atau sekitar 0,06 persen (FAO, 2007).  Sedangkan untuk tahun 2008 volume ekspor buah meningkat sebesar 105,50% dibanding tahun sebelumnya yaitu 32.389 ton dengan nilai US $ 234.867.444.
PELUANG PASAR Domestik Melon Cilegon
Besarnya permintaan buah tergambar dari data Pasar Induk Kramat Jati (PIJK). Diungkapkan S. Margono, Ketua Koperasi Pasar (Koppas) Kramatjati, dalam sehari PIJK memerlukan minimal 2.700 ton buah-buahan. Jenis buah yang permintaannya terus meningkat antara lain melon dan semangka.
Jumlah pedagang melon di PIJK sekitar 30 orang. Jika tiap orang mampu menjual 6 ton, maka tak kurang dari 180 ton melon per hari ludes dibeli. “Harga melon Rp4.500 per kg. Jadi, nilai uang untuk melon di PIKJ dalam sehari adalah Rp810 juta atau Rp24,3 miliar per bulan. (Data Agrina.)
Dua tahun terakhir harga melon cukup bagus dan stabil. Melon jenis Action kisaran harganya antara Rp3.500—Rp4.500 per kg, setiap hari berhasil menjual melon 14 ton atau setara Rp500juta.  (Ulin Nuha, padagang melon di PIJK, Penghuni kios Blok CSB No.154-156  )

5 UPAYA PENINGKATAN DAN AKSELERASI EKSPOR BUAH
(1) Pengembangan  Kawasan Buah
Pengembangan kawasan akan menjadi suatu bentuk implementasi yang prima, Melon di kabupaten Sragen, Pekalongan, Karanganyar, provinsi Jawa Tengah (Banten : Kota Cilegon)
(2) Promosi Dalam Negeri
(3) Akselerasi Ekspor
Koordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Karantina, Ditjen Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Ditjen Perluasan Lahan dan Pengelolaan Air, Puslitbang Hortikultura, Dinas Pertanian Provinsi/ Kabupaten/Kota, BPTP, BPTPH, BPSB, Asosiasi eksportir.
(4) Membangun Pencitraan Produk Buah Banten
Membangun pencitraan Melon Banten di Forum Nasional/ Internasional seperti mempublikasikan melon dalam tulisan/buletin Internasional
(5) Penanganan OPT melalui kerjasama institusi untuk akses pasar
Kerjasama dgn Dinas Pertanian dan BPTPH Provinsi

Grafik keragaan produksi Melon Provinsi Banten 2002  – 2007

PROSPEK USAHA MELON DARI BEBERAPA KESAKSIAN..
Dari satu hektar dengan populasi 15.000 tanaman, hasil penjualannya sekitar Rp50-jutaan. Varietas pilihannya adalah Apolo, melon tanpa jaring berkulit kuning.
(Nurul Ulum Toyib, petani melon di Kp.Warakas, Ds. Kebonratu, Ciruas, Serang)
Keuntungan bersih Rp21 juta dari luas garapan 3.000 m². Jenis melon yang diusahakan pun varietas Apolo.
(Amrulloh dan Jasuki, Petani Melon Cilegon)
Dari luasan 7.000 m², memanen 27 ton melon segar varietas Action. memperoleh uang sekitar Rp55 juta’
(Tukirin di Desa Sumbersewu, Kec. Muncar, Pertani Melon Banyuwangi)
mampu memasarkan 300 ton melon ke Jakarta. Untuk menanam 4.000 batang, menyiapkan dana Rp8 juta. Dengan bobot per buah 2 kg dan harga jual Rp2.300 per kg, keuntungan bersih Rp10 jutaan masuk koceknya
(Maryono dari Ngawi, Jatim)
Ciracas, 31 agustus 2009
Gagasan Bang Cepi.

5 UPAYA PENINGKATAN DAN AKSELERASI EKSPOR BUAH